Momen Idul fitri atau kita sebut lebaran adalah salah satu momen yang ditunggu oleh umat Islam sedunia. Bagaimana tidak, setelah berpuasa sebulan penuh tentunya akan terbayar lunas dengan datangnya hari kemenangan yaitu Idul Fitri. Rasa lapar dan dahaga mereka serta merta hilang karena tergantikan dengan momen Idul fitri yang datang di awal bulan Syawal.
Merayakan Hari Kemenangan dengan Silaturahmi
Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah Idul fitri, Idul Mubarak. Dalam merayakan Idul Fitri pastinya muncul rasa kebahagiaan tersendiri bagi kita umat Islam. Bisa merayakannya bersama keluarga adalah suatu kebahagiaan yang tidak terkira dan harus kita syukuri. Disadari atau tidak, di luar sana masih ada orang yang tidak bisa berkumpul bersama keluarganya. Entah karena sedang dinas luar daerah, tinggal di rantauan, atau bahkan karena sudah tidak mempunyai keluarga.
Bisa merayakan Idul Fitri di tengah keluarga tentunya merupakan keinginan bagi semua orang, akan tetapi tidak semua orang bisa merasakannya. Bisa berkumpul, bercengkerama, dan silaturahmi dengan sanak keluarga adalah hal yang istimewa. Pada momen Idul fitri itu sendiri terdapat keutamaan-keutamaan yang luar biasa yang hanya bisa kita temui setahun sekali. Oleh karena itu, perlu kiranya kita gunakan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan bersilaturahmi.

Dari kutipan hadits tersebut bisa kita pahami bahwa diantara manfaat silaturahmi adalah melapangkan rezeki dan memanjangkan umur. Jadi, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan salah satunya dengan menjalin silaturahmi baik dengan keluarga, tetangga, teman, maupun kepada umat muslim lainnya.
Kenduri Ketupat sebagai Simbol Rasa Syukur dalam Merayakan Hari Kemenangan

Kenduri ketupat (kupatan) ini memiliki keunikan tersendiri. Selain bisa diadakan di jalan-jalan sekitar tempat tinggal, kenduri ketupat ini juga memiliki estetika yang memikat. Salah satu hal yang membuatnya istimewa adalah penyajiannya dengan menggunakan daun kelapa muda (janur) sebagai pembungkus nasi, lengkap dengan sayur dan lauk-pauk. Berbeda dari penyajian biasa yang menggunakan piring, ketupat ini memberikan kesan alami yang memikat hati.
Ketupat, disajikan lengkap dengan sayur dan lauk, menjadi bagian dari kenikmatan yang dibagikan kepada warga yang menghadiri kenduri. Agar acara kenduri ini lebih dirahmati, tahlil dan istigasah menjadi pembuka sebagai ungkapan syukur atas segala nikmat Allah, termasuk nikmat Islam.
Semoga kita dipertemukan kembali pada lebaran mendatang, merasakan kebahagiaan bersama, serta menikmati nikmat ketupat di tahun-tahun yang akan datang. Aamiin.
Kreator: Ahmad Mukhlishin, S.Pd.I.
Foto: Ahmad Mukhlishin, S.Pd.I.
Editor: Siti Nazarotin, S.Ag