Dalam suasana penuh kebahagiaan menyambut Idul Fitri 1445 Hijriah, saya akan refleksikan dengan lebih mendalam pesan-pesan yang disampaikan dalam khutbah salat Idul Fitri yang disampaikan oleh Kyai Nurhadi. Disampaikan di depan para jamaah salat Idul Fitri yang bertempat di Lapangan Semanding Desa Banggle Kanigoro Blitar.
Sebuah momen yang tak hanya untuk merayakan, tetapi juga untuk merenung, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam khutbah yang menginspirasi ini, disampaikan dengan tegas bahwa puasa Ramadan merupakan sebuah kesempatan suci untuk membersihkan diri kita, sebagaimana bayi yang lahir bersih dari dosa. Namun, kebersihan tersebut terasa belum lengkap jika tidak diikuti dengan membayar zakat fitrah.
Dengan demikian, pesan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjalankan segala ibadah dengan ketaatan yang utuh dan menyempurnakan satu ibadah dengan yang lainnya.
Lebih lanjut disampaikan, kebahagiaan sejati, bukanlah semata dalam pesta dan kenikmatan duniawi yang sementara. Sejatinya, kebahagiaan hakiki ditemukan dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Disampaikan pula bahwa orang yang berpuasa merasakan dua momen kebahagiaan yang luar biasa: Pertama, ketika mereka berbuka, dan kedua, ketika mereka menghadap Sang Khalik.
Dengan demikian, hari raya bukanlah hanya tentang baju baru dan hidangan lezat, melainkan tentang pertumbuhan spiritual dan peningkatan keimanan.
Dengan memperdalam makna pesan yang telah disampaikan dalam khutbah Idul Fitri hari ini, semoga kita dapat menghadap Allah SWT dengan Husnul Khatimah, yaitu harapan untuk berpisah dengan keadaan yang baik dan diterima-Nya di akhirat kelak.
Marilah kita menjadikan momen ini sebagai titik tolak untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, memperbanyak amal ibadah, dan menempuh jalan kehidupan yang penuh berkah.
Dengan demikian, kita tidak hanya membawa kebahagiaan dalam kehidupan dunia, tetapi juga menikmati kebahagiaan abadi di akhirat disisi Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Kreator: Siti Nazarotina