KKG PAI Kabupaten Blitar

Jejak Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Islam: Dari Halaqah Nabi hingga Sekolah Sak Ngajine

Pendidikan adalah salah satu hal yang termasuk penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, manusia akan terbebas dari belenggu kebodohan. Nabi Muhammad pun juga menganjurkan untuk terus menempuh pendidikan setinggi mungkin, sejak lahir sampai masuk ke liang lahat.

Dalam sejarah pendidikan Islam, keberlangsungan proses pendidikan Islam ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada zaman itu, Rasulullah memulai pendidikan di kota Makkah secara sembunyi-sembunyi. Yaitu dengan cara mendirikan halaqah-halaqah diskusi keilmuan yang masih tergolong kecil. Pada saat terbentuknya halaqah-halaqah tersebut, baginda Rasulullah memulai kegiatannya dengan sharing dan diskusi keilmuan dengan para sahabat Rasulullah SAW. Seiring berjalannya waktu, halaqah itulah yang kelak berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam.

Lembaga pendidikan Islam yang pertama kali dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW saat berada di Kota Makkah adalah Dar al-Arqam. Lembaga tersebut diberi nama demikian karena pada saat itu, proses pendidikannya masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi yang bertempat di rumah al-Arqam bin Abi al-Arqam. Dalam lembaga ini, Rasulallah SAW memberi pemahaman kepada para sahabatnya tentang wahyu yang telah diterima oleh beliau.

Pada saat masa-masa perkembangan lembaga pendidikan Islam yang berada di Kota Makkah, Rasulullah SAW melakukan kegiatan berhijrah menuju ke Kota Madinah. Setelah perjalanan panjang, akhirnya Rasulullah SAW sampailah di Kota Madinah. Hal pertama yang dilakukan Nabi Muhammad adalah membangun masjid Quba untuk tempat beristirahat kaum Muhajirin pengikut beliau selama berhijrah. Setelah masjid Quba selesai dibangun, Nabi Muhammad menggunakannya untuk memulai pendidikan Islam pertama kali di Kota Madinah. Masih sama juga dengan saat di kota Makkah, Rasulallah memulai dengan membentuk halaqah-halaqah kecil untuk efisiensi dan akurasi dalam penyebaran Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Islam.

Karena kapasitas masjid Quba yang sudah semakin sempit dikarenakan bertambah banyaknya orang muslim yang bergabung dalam halaqah-halaqah keilmuan tersebut, Rasulullah SAW kemudian mendirikan lagi sebuah masjid yang luas, yang diresmikan dengan nama Masjid Nabawi (masjidnya para Nabi). Pada Masjid Nabawi inilah pendidikan Islam terus mengalami perkembangan yang pesat. Fasilitas dalam Masjid Nabawi pun ikut semakin dilengkapi, salah satunya adalah As-Suffah. As-Suffah merupakan ruangan-ruangan di tepian Masjid Nabawi yang digunakan sebagai tempat berbagi ilmu pendidikan dan pengetahuan tentang Islam. Seiring berkembangnya jaman, As-Suffah ini menjadi cikal bakal berdirinya Universitas Islam yang pertama ada di dunia.

Setelah Rasulullah SAW kembali ke kota Makkah, beliau sudah berani untuk kembali meneruskan kegiatan belajar ilmu pendidikan dan pengetahuan Islam yang dilakukannya dengan terang-terangan. Rasulullah mengembangkan pendidikan dan pengetahuan Islam dengan memindahkan pusat belajar yang semula berada di rumah Al-Arqam. Pusat belajar tersebut dipindahkan ke tempat belajar yang baru berupa sebuah bangunan baru, dan diberi nama Al-Kuttab. Namun pada awal proses belajar di Al-Kuttab ini, lebih menitikberatkan untuk memberikan ilmu membaca dan menulis. Kompetensi yang diajarkan di Al-Kuttab di antaranya adalah ilmu membaca, ilmu menulis, menghafal al-Qur’an, dan seni lukis kaligrafi. Pendidikan al-Kuttab inilah yang menjadi awal latar belakang berdirinya program Sekolah Sak Ngajine atau yang lebi akrab dikenal dengan singkatan SSN. Sekolah Sak Ngajine apabila dilihat dari pembelajaran di dalamnya, memiliki kemiripan dengan kompetensi yang diajarkan dalam Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan Pesantren.

Berkenaan dengan program SSN ini, yang menjadi inisiator berdirinya adalah Ibu Bupati Kabupaten Blitar, Hj. Rini Syarifah. Dalam penerapan program Sekolah Sak Ngajine tersebut, Pemerintah Kabupaten Blitar menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar untuk membantu menerapkan di lingkungan satuan pendidikan mulai dari tingkat SD hingga SMP. Banyak sekali kegiatan-kegiatan pembinaan yang ada dalam Sekolah Sak Ngajine, di antaranya adalah pelatihan baca Al-Qur’an, hafalan surat-surat pendek, menulis khot hijaiyyah, ubudiyah, dan amalan Ahlu Sunnah Wal Jamaah (aswaja). Dari beberapa kegiatan tersebut, memang terlihat seperti hanya berfokus kepada satu agama saja. Namun sebenarnya, Bupati Blitar juga menginginkan adanya fasilitas yang sama didapatkan peserta didik dari agama lain dengan mengacu pada kompetensi spiritual dalam agama yang dianutnya.

Pendapat tentang adanya SSN juga disampaikan oleh Bapak Luhur Sejati selaku Kadisdik Kabupaten Blitar, yang pada saat ditemui reporter dari laman berita Detik Global pada Selasa (16/8/2022). Beliau mengatakan : “Sudah ada (program sekolah sak ngajine sejak tahun 2010 – 2011 sudah dilaksanakan.”. Dari kutipan informasi dari Bapak Kadisdik Kabupaten Blitar tersebut, dapat disimpulkan bahwa pihak pemerintah kabupaten Blitar hanya meneruskan program yang sebelumnya sudah ada, lalu diaktifkan sekaligus disempurnakan kembali dengan dikeluarkannya SE Bupati.

Bupati Blitar berpesan yang diteruskan melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar (Bapak Izul Marom) saat mengisi sambutan pada kegiatan Nuzulul Qur’an 2023 di SDN Babadan 01 Wlingi, beliau berharap SSN mampu mencetak generasi muda yang salih-salihah, berkarakter, berkualitas, serta mampu berdaya saing dalam dunia pendidikan Islam dan kemajuan bangsa Indonesia. Dari pesan beliau tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama diadakannya kembali program Sekolah Sak Ngajine tersebut untuk meningkatkan akhlak dan moral peserta didik yang disesuaikan dengan tuntunan dalam agama yang dianutnya. Harapan Bupati Blitar dan juga Sekda Kabupaten Blitar tersebut juga sudah sesuai dengan harapan Rasulullah SAW, di mana beliau menginginkan adanya keberhasilan dalam pendidikan Islam yang saat itu dititikberatkan pada akhlak dan moral anak-anak dan para pemuda sebagai generasi penerus perjuangan syiar Islam. Semoga bermanfaat.

Kreator: Khalid Mansur, S.Pd

Foto: https://dutatv.com/pemerintah-diminta-sediakan-anggaran-khusus-untuk-guru-ngaji/

Editor: Siti Nazarotin, S,Ag

 

 

Comments (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *