KKG PAI Kabupaten Blitar

Bulan Ramadlan, Momentum meningkatkan amal kebaikan dan ibadah

Tanpa terasa, kita sudah berada di penghujung bulan Ramadlan. Kita akan segera meninggalkan bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh dengan ampunan. Pada bulan ini, setan-setan dibelenggu, pintu surga dibuka lebar serta pintu neraka ditutup rapat. Pada bulan Ramadlan juga, terdapat satu malam yang memiliki nilai kebaikan lebih dari seribu bulan, atau yang disebut dengan “Lailatul Qadr”.

Lailatul Qadr berasal dari dua kata berbahasa Arab, yaitu lail dan Qadr. Lail artinya malam, sedangkan Qadr artinya ketetapan atau ketentuan Allah Swt.  Jadi lailatul qadr artinya malam ketika Allah menetapkan perjalanan hidup manusia.

Lailatul Qadr juga bisa diartikan sebagai malam yang paling mulia dalam bulan Ramadlan. Disebutkan dalam Q.S. Al-Qadr ayat 3, bahwa lailatul Qadr adalah malam yang lebih baik dari pada malam seribu bulan.

Bulan Ramadlan memang sangat berbeda dengan bulan-bulan yang lainnya. Semua orang berlomba-lomba melakukan amal kebajikan. Hal itu bukan tanpa sebab, karena Nabi Muhammad saw telah bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits tersebut secara jelas telah memaparkan bahwa barang siapa yang beribadah (menghidupkan) bulan ramadlan dengan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah Swt.

Banyak sekali ibadah yang bisa kita lakukan pada bulan ramadlan, baik ibadah wajib maupun ibadah sunah, antara lain:

  1. Melaksanakan puasa Ramadlan dan shalat lima waktu
  2. Melaksanakan shalat tarweh dan witir pada malam hari
  3. Melaksanakan shalat tahajud
  4. Melaksanakan shalat dhuha
  5. Beriktikaf
  6. Memperbanyak sedekah
  7. Memperbanyak tadarus Al-Qur’an, dan masih banyak lagi amal ibadah yang bisa lakukan.

Tak heran, saat bulan ramadlan, kita sering menemukan banyak kelompok yang dengan perasaan penuh suka cita berbagi takjil di jalan-jalan protokol. Majelis taklim serta forum pengajian penuh sesak. Masjid dan mushalla sangat ramai oleh umat islam yang beribadah wajib maupun sunah. Lantunan ayat suci terdengar hingga larut malam. Semua orang berlomba-lomba mengisi bulan Ramadlan dengan amal kebajikan. Tujuan mereka  hanya satu, yaitu mengharapkan ridla Allah Swt.

Selain itu, amal kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadlan akan dilipatgandakan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat, berdasar hadits Nabi berikut:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. ((HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Sumber https://rumaysho.com/

Hadits tersebut merupakan sebuah rangsangan bagi umat Islam untuk berlomba-lomba melakukan kebaikan. Dimulai pada bulan Ramadlan dan diharapkan akan terus berlanjut pada bulan-bulan setelahnya.

Semoga amal kebaikan yang ikhlas kita lakukan benar-benar diniatkan karena mengharapkan ridla dari Allah Swt. bukan karena mengharapkan balasan yang lebih banyak atau berlipat-lipat, dan semoga amal yang kita lakukan ini akan terus dan terus kita lakukan pada momen-momen selanjutnya dan bukan hanya pada bulan Ramadan saja.

Blitar, 2 April 2024

Kreator: Sri Endah Mufidah

Comments (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *